JJ Redick Menyukai Penampilan Deandre Ayton. Musim NBA 2025/26 yang baru berjalan seperempat sudah penuh kejutan bagi Los Angeles Lakers, terutama berkat kontribusi tak terduga dari DeAndre Ayton. Pada 9 Desember 2025, pelatih kepala JJ Redick tak segan puji performa sang center usai kemenangan tipis 112-108 atas Philadelphia 76ers di Xfinity Mobile Arena. Ayton, rekrutan musim panas yang datang gratis setelah dilepas Portland Trail Blazers, jadi pahlawan diam-diam dengan 12 rebound, satu steal, dan satu blok—terutama di babak kedua di mana ia redam serangan Joel Embiid. Redick sebut Ayton sebagai “pemimpin di ujung pertahanan,” soroti bagaimana ia pimpin tim tutup 60 poin yang diberikan di babak pertama. Di tengah rekor 17-6 yang bikin Lakers duduk kedua Barat, pujian ini tak cuma soal satu laga; Ayton rata-rata 17,5 poin, 8,4 rebound, dan 1,2 blok dengan 60 persen tembakan, bukti adaptasi cepatnya di bawah Redick. Ini jadi cerita manis bagi center berusia 27 tahun yang dulu dikritik kurang konsisten, kini jadi pondasi tim yang haus gelar. BERITA TERKINI
Pujian Redick atas Dominasi Pertahanan Ayton: JJ Redick Menyukai Penampilan Deandre Ayton
Redick paling kagum dengan sisi pertahanan Ayton, yang jadi kunci comeback lawan 76ers. “Ayton pimpin di ujung itu untuk kami,” kata Redick pasca-laga via Spectrum SportsNet, sebut ia disruptif di drop coverage, ambil bola longgar, blok tembakan, dan switch ke Tyrese Maxey saat dibutuhkan. Di babak kedua, Lakers biarkan lawan cetak cuma 48 poin—peringkat defensif tim naik dari 15 ke delapan liga berkat Ayton yang anchor paint. Ini lanjutan tren: di kemenangan 118-116 atas San Antonio Spurs November lalu, Ayton tahan 38 poin interior lawan dengan rotasi cepat dan vertical contests. Redick bilang, “Ia lakukan banyak hal yang tak kelihatan di stats,” soroti effort ekstra seperti komunikasi di huddle yang bikin rekan seperti Luka Doncic dan LeBron James lebih leluasa. Pujian ini kontras masa lalu Ayton di Phoenix dan Portland, di mana ia sering dikritik kurang effort; kini, Redick lihat ia sebagai “true winning player” yang ubah pertahanan Lakers dari middle-of-the-road jadi ancaman.
Adaptasi Ayton di Serangan Lakers: JJ Redick Menyukai Penampilan Deandre Ayton
Tak cuma bertahan, Ayton juga dapat pujian atas pemahaman serangan di bawah Redick. Di laga lawan Dallas Mavericks akhir November, ia cetak 17 poin dari 8-dari-9 tembakan plus delapan rebound, manfaatkan short roll untuk eksploitasi mismatch lawan kecil seperti Cooper Flagg dan PJ Washington. Redick sebut, “Ia paham bagaimana offense jalan dan siapa yang jadi pusatnya,” soroti off-ball movement Ayton yang ciptakan ruang untuk Doncic. Musim ini, efisiensi ofensifnya tinggi—60 persen shooting—dengan kesabaran di post up yang bikin tim tak paksa play. Di kemenangan atas Portland Trail Blazers awal November, Ayton beri 15 poin, delapan rebound, dan satu blok, tunjukkan kesabaran babak kedua di mana ia screening dulu sebelum ambil shot. Redick puji ini sebagai “best version of himself,” terutama sejak Anthony Davis pergi—Ayton isi kekosongan dengan chemistry cepat, rata-rata 8,9 rebound sebagai leading rebounder tim.
Reaksi Ayton yang Rendah Hati
Ayton sendiri tampak bingung dengan pujian Redick, tambah pesona cerita ini. Pasca-laga 76ers, saat ditanya soal komentar pelatih, ia bilang, “Jujur, aku tak tahu apa yang JJ bicarakan. Aku cuma lakukan apa yang harus kulakukan. Terima kasih padanya, tapi aku tak tahu apa yang kulakukan di luar sana.” Respons ini jadi viral, bikin fans tertawa dan yakin ia bakal ditegur—tapi justru tunjukkan humbleness Ayton yang Redick sukai. Di konferensi pers lain, ia puji intensitas Redick: “JJ tak peduli siapa yang main, ia ingin Laker basketball.” Ini soroti hubungan trust: Ayton respons positif reinforcement, seperti saat Redick beri freedom di next-man-up saat James cedera sciatica. Ayton sebut musim ini “seperti film,” soroti adaptasi dari masa sulit di Suns—di mana ia sering bench—ke peran starter di Lakers yang beri ia purpose baru.
Kesimpulan
JJ Redick menyukai penampilan DeAndre Ayton jadi bukti rekrutan musim panas Lakers paling sukses di 2025/26, di mana center itu gabungkan dominasi pertahanan, adaptasi serangan, dan sikap rendah hati yang bantu tim duduk kedua Barat. Dari pujian atas drop coverage lawan 76ers hingga pemahaman offense kontra Mavericks, Ayton ubah narasi dari “gamble” jadi foundational piece. Respons bingungnya pasca-laga tambah warna, tunjukkan ia fokus tim daripada hype. Di musim yang penuh cedera dan rotasi, Ayton beri kestabilan yang haus—Redick punya alasan bangga. Bagi Lakers, ini janji perburuan gelar lebih kuat; bagi Ayton, babak baru karir yang akhirnya klik. Malam-malam seperti ini ingatkan: satu pemain bisa angkat tim, dan Ayton lagi-lagi bukti itu.