Kawhi Leonard Ingin Menit Bermain Lebih Banyak. Pada 1 Desember 2025, di tengah musim NBA yang memasuki paruh awal, Kawhi Leonard, bintang Los Angeles Clippers, buka suara soal keinginannya untuk dapat menit bermain lebih banyak. Setelah dibatasi hanya 29 menit di kekalahan 114-110 lawan Dallas Mavericks akhir pekan lalu—meski cetak 30 poin—Leonard akui frustrasi, tapi tetap tenang. “Saya ingin lebih banyak waktu di lapangan, tapi itu bukan soal itu sekarang,” katanya ke media usai latihan di Intuit Dome. Dengan Clippers terpuruk di posisi 5-15 klasemen Barat, rekor terburuk sejak 2017, keinginan Leonard ini jadi sorotan. Ia sudah main empat laga berturut setelah kembali dari manajemen cedera lutut, tapi pembatasan menit dari pelatih Tyronn Lue bikin tim sering kehilangan momentum saat ia istirahat. Ini momen di mana The Klaw tunjukkan lapar akan peran lebih besar, sambil jaga kesehatan untuk playoff. REVIEW KOMIK
Performa Leonard di Empat Laga Terakhir: Kawhi Leonard Ingin Menit Bermain Lebih Banyak
Leonard kembali ke rotasi pada akhir November setelah jeda manajemen cedera kaki kiri yang bikin ia absen 10 laga awal musim. Di empat pertandingan pertamanya, ia rata-rata 28,5 poin, 6,5 rebound, dan 3 assist—efisiensi tinggi dengan 50 persen tembakan lapangan dan 40 persen dari jarak tiga. Lawan Memphis Grizzlies, ia ledak 39 poin di 29 menit, bantu tim menang 112-105. Dua hari kemudian lawan Mavericks, 30 poin lagi, tapi Clippers kehilangan unggul 12 poin saat ia duduk. “Saya merasa bagus, tapi ingin kontribusi lebih,” ujarnya. Pembatasan menit ini—maksimal 29-30 per laga—datang dari protokol medis pasca-operasi lutut offseason, yang tujuannya jaga daya tahan. Meski begitu, Leonard tunjukkan kelasnya: dua kali 30 poin di bawah 30 menit, bukti ia siap ambil beban lebih tanpa risiko.
Alasan Pembatasan Menit dari Pelatih Lue: Kawhi Leonard Ingin Menit Bermain Lebih Banyak
Tyronn Lue, pelatih Clippers, paham keinginan Leonard, tapi tegas soal kehati-hatian. “Kami ingin ia main lebih, tapi prioritas April—bukan November,” katanya usai kekalahan Mavericks. Ini strategi yang sudah teruji: musim lalu, Leonard main 68 laga dengan rata-rata 32 menit, hasil terbaik karirnya, tapi tetap absen playoff karena lutut. Saat ini, dengan rekor 5-15, tim kalah enam dari delapan laga terakhir meski Leonard on fire. Lue soroti faktor eksternal: lawan sering absen bintang seperti Luka Doncic dan Kyrie Irving di laga itu, tapi Clippers gagal manfaatkan. “Mereka kurang pemain kunci, tapi kami tak bisa ambil kemenangan,” kata Leonard, tunjukkan frustrasi kolektif. Pembatasan ini juga bagian dari rencana luas: Leonard split back-to-back untuk hindari kelelahan, mirip musim 2023-24 di mana ia capai playoff tapi cedera lagi.
Dampak Keinginan Leonard bagi Tim dan Musim Depan
Keinginan Leonard untuk menit lebih banyak langsung picu diskusi di ruang ganti. Rekan seperti Paul George dan James Harden dukung, sebut itu bisa ubah nasib tim yang saat ini peringkat 13 Barat. George bilang, “Kawhi siap; kami butuh dia lebih lama untuk tutup laga.” Tapi risiko cedera besar: sejarah Leonard penuh absen, dari ACL robek 2015 hingga playoff 2021. Dengan kontrak dua tahun tersisa senilai 100 juta dolar, ia haus buktiin nilai—terutama setelah offseason latih ekstra untuk daya tahan. Musim ini, Clippers sudah kalah tiga kali saat Leonard istirahat, termasuk unggul hilang lawan Lakers. Ke depan, Lue rencanakan naikkan ke 32-34 menit mulai Desember, asal kondisi stabil. Ini bisa jadi katalisator: dengan Leonard full load, tim punya peluang naik ke play-in, tapi gagal bisa picu spekulasi trade.
Kesimpulan
Keinginan Kawhi Leonard untuk menit bermain lebih banyak jadi cerminan semangatnya bangkitkan Clippers dari lubang 5-15, meski ia tetap realistis soal prioritas kesehatan. Dari 30 poin di bawah 30 menit hingga dukungan rekan, ini sinyal The Klaw siap ambil alih—tapi Lue bijak jaga ritme. Di tengah rekor buruk dan jadwal padat, langkah ini potensial ubah musim: lebih banyak Leonard berarti lebih banyak kemenangan, asal lututnya tahan. Clippers butuh dia bukan cuma bintang, tapi pemimpin yang haus playoff. Ke depan, naiknya menit bisa jadi obat mujarab—satu laga demi satu, menuju April yang cerah.
