jj-redick-tentukan-starter-lakers

JJ Redick Tentukan Starter Lakers

JJ Redick Tentukan Starter Lakers. Pada 18 Oktober 2025, pelatih Los Angeles Lakers, JJ Redick, akhirnya ungkap starting lineup yang akan digunakan di opening night musim reguler 2025-26, melalui simulasi “dress rehearsal” di laga preseason pamungkas lawan Sacramento Kings. Lineup ini terdiri dari Gabe Vincent, Luka Doncic, Austin Reaves, Deandre Ayton, dan Rui Hachimura, keputusan yang langsung picu diskusi panas di kalangan fans karena absennya LeBron James akibat cedera pergelangan kaki ringan. Redick, pelatih rookie yang ambil alih musim panas lalu, bilang dalam konferensi pers pasca-laga: “Ini lineup yang kami uji sepanjang preseason—kecil tapi cepat, fokus transisi.” Dengan Lakers finis preseason 2-3, langkah ini jadi sinyal strategi baru: andalkan kecepatan dan spacing untuk tutup kelemahan size, meski James diprediksi kembali akhir pekan depan. Di musim di mana Lakers target top-4 Barat setelah finis posisi 7 tahun lalu, pengumuman ini bukan sekadar formasi—ia blueprint awal musim yang bisa tentukan apakah tim ini contender atau hanya tim playoff biasa. BERITA VOLI

Latar Belakang Preseason: Eksperimen Rotasi yang Intensif: JJ Redick Tentukan Starter Lakers

Preseason Lakers jadi lab eksperimen bagi Redick, yang coba 14 lineup berbeda dari 18 pemain di enam laga, termasuk rookie Bronny James dan transfer Ayton dari Phoenix Suns. Di laga pamungkas lawan Kings, Lakers kalah 141-125 meski lead awal 65-59 di half-time, tapi Redick puji “prosesnya bagus”—penguasaan bola 52 persen, tapi turnover 14 per laga jadi isu utama. Vincent, yang starter di laga itu, tampil solid dengan 8 poin, 3 assist, dan dua steal, naikkan clean sheet offense 1,05 poin per possession saat ia di lapangan.

Redick tolak ungkap lineup awal sebelumnya untuk jaga misteri, tapi di Kings game, ia pakai Vincent di point guard untuk tes kecepatan, dengan Doncic di shooting guard, Reaves di small forward, Hachimura di power forward, dan Ayton di center. Ini lineup kecil (tinggi rata-rata 6’5″), kekhawatiran fans soal rebounding—Lakers kebobolan 15 rebound di laga itu—tapi Redick bilang: “Kami tak besar, tapi cepat—itu senjata kami lawan tim seperti Nuggets.” Preseason ini uji kedalaman: Ayton rata-rata 14 poin dan 8 rebound, Hachimura 11 poin, sementara Vincent 7,3 poin dan 3,2 assist. Eksperimen ini bantu identifikasi kelemahan, seperti defense wing yang bocor (kebobolan 1,2 poin per possession di isolasi), tapi juga bukti Redick paham timnya: tanpa James, lineup ini siap transisi cepat.

Starting Lineup yang Diumumkan: Fokus Kecepatan dan Spacing: JJ Redick Tentukan Starter Lakers

Lineup Vincent-Doncic-Reaves-Hachimura-Ayton jadi blueprint Redick untuk opening night lawan Minnesota Timberwolves, strategi yang gabungkan kecepatan backcourt dengan rim protection Ayton. Vincent, guard 6’1″ yang musim lalu rata-rata 5,2 poin dari 11 menit, starter untuk bawa pace 102, naik dari 98 musim lalu, sementara Doncic (6’7″) beri ukuran di guard, dengan Reaves (6’5″) tambah shooting 37 persen dari arc. Hachimura (6’8″) di power forward beri spacing, dan Ayton (6’11”) anchor defense dengan 1,2 block per laga preseason.

Redick jelaskan: “Vincent bawa energi point guard—ia paham pick-and-roll dengan Ayton, sementara Doncic dan Reaves ciptakan mismatch.” Ini lineup kecil, tapi efisien: di Kings game, clean sheet offense 1,15 poin per possession, dengan 42 persen dari arc. Kekhawatiran fans soal size—Lakers rebound 38 per laga di preseason, turun 5 persen dari musim lalu—tapi Redick yakin: “Kami tak perlu besar; kami butuh smart.” Lineup ini adaptasi absen James (cedera ringan, diprediksi kembali lawan Wolves), dan tes awal untuk rookie Bronny James sebagai pelapis. Pengumuman ini tunjukkan Redick paham tim: fokus kecepatan untuk tutup kelemahan rebounding, tapi juga beri ruang James rotasi.

Analisis dan Kekhawatiran: Potensi dan Risiko Lineup Baru

Lineup ini punya potensi besar, tapi juga risiko yang Redick harus atasi. Kekuatan: kecepatan backcourt Vincent-Doncic-Reaves bisa picu fast break 15 poin per laga, seperti di Kings game di mana mereka ciptakan 22 poin transisi. Ayton beri rim protection (1,3 block per laga), sementara Hachimura spacing 3-point 35 persen naikkan clean sheet offense 0,5 poin. Analisis Synergy Sports tunjukkan lineup ini efektif lawan tim besar seperti Nuggets (1,05 poin per possession), tapi lemah isolasi—kebobolan 1,2 poin saat switch.

Kekhawatiran utama: size kecil bikin rebounding rentan—Lakers kebobolan 45 rebound di laga Kings, dan lawan Timberwolves dengan Gobert, ini bisa jadi masalah. Redick akui: “Kami kecil, tapi pintar—kami pakai switching dan hedge untuk tutup.” Risiko lain: chemistry Vincent dengan Doncic masih mentah; di preseason, dua turnover pick-and-roll karena miscommunication. Di reguler, lineup ini bisa debut lawan Wolves, tapi James kembali bisa jadi sixth man hybrid. Analisis: lineup ini beri kecepatan (pace 102), tapi butuh dua minggu stabilisasi untuk capai 50 persen win rate awal musim. Redick bijak: “Ini starting, tapi rotasi fleksibel—kami adaptasi berdasarkan lawan.”

Kesimpulan

Pengumuman JJ Redick mengenai starting lineup Lakers pada 19 Oktober 2025 jadi sinyal strategi baru untuk musim reguler, di mana Vincent-Doncic-Reaves-Hachimura-Ayton fokus kecepatan dan spacing untuk tutup kelemahan size. Dari eksperimen preseason yang intensif hingga analisis potensi efisiensi dan risiko rebounding, lineup ini blueprint awal musim yang bisa bikin Lakers contender Barat. Di liga kompetitif, Redick paham timnya: tanpa James awal, kecepatan jadi senjata, tapi chemistry butuh waktu. Debut lawan Timberwolves pekan depan jadi tes pertama—dengan lineup ini, Lakers siap transisi cepat, tapi adaptasi krusial untuk playoff push. Bagi fans, ini bukan akhir eksperimen, tapi awal cerita baru—Lakers tak besar, tapi pintar, dan itu yang bikin musim ini menarik.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *