De’Aaron Fox Tampil Gemilang Saat Kalahkan Pelicans. Malam yang cerah di San Antonio berubah menjadi pesta basket pada 8 November 2025, ketika Spurs mengalahkan Pelicans dengan skor 126-119. Sorotan utama jatuh pada De’Aaron Fox, yang tampil gemilang dalam debut musimnya setelah absen karena cedera hamstring. Pemain cepat itu mencetak 24 poin dengan efisiensi tinggi, menunjukkan mengapa ia menjadi tambahan berharga bagi Spurs sejak diperdagangkan dari Sacramento pada Februari lalu. Ini adalah kali keenam Fox berduet dengan Victor Wembanyama di lapangan, dan chemistry mereka mulai terlihat jelas. Pelicans, yang datang tanpa Zion Williamson dan dua starter lainnya, berjuang keras tapi tak mampu menahan momentum tuan rumah. Kemenangan ini membawa Spurs ke rekor 5-4, sementara Pelicans terperosok ke 3-6. Bagi Fox, malam itu bukan hanya kembalinya, tapi pernyataan bahwa ia siap memimpin Spurs menuju playoff di wilayah Barat yang sengit. BERITA TERKINI
Debut Musim Fox yang Penuh Kecepatan dan Ketajaman: De’Aaron Fox Tampil Gemilang Saat Kalahkan Pelicans
De’Aaron Fox memasuki lapangan Frost Bank Center dengan beban ekspektasi tinggi, tapi ia langsung menjawabnya dengan performa yang membuat penggemar bertepuk tangan. Setelah melewatkan enam pertandingan awal karena cedera hamstring yang dialami sejak kamp latihan Oktober, Fox tampil selama 31 menit dan mencetak 24 poin dari 14 tembakan lapangan—efisiensi 64 persen yang mengesankan. Ia membuka debutnya dengan dua tembakan gagal, tapi segera bangkit: stepback three-pointer di kuarter kedua menjadi bucket pertama musimnya, memicu sorak penonton.
Kecepatan Fox menjadi senjata utama, terutama di transisi di mana ia memanfaatkan kelemahan pertahanan Pelicans. Ia mencetak delapan poin di babak pertama saja, termasuk drive ke ring yang tak terbendung dan pull-up jumper dari mid-range. Selain poin, Fox berkontribusi tiga rebound, tiga assist, dan satu steal, menunjukkan visi permainan yang tajam. Ini kontras dengan musim lalu di Sacramento, di mana ia rata-rata 26 poin tapi sering kesulitan dengan turnover. Di Spurs, pelatih Gregg Popovich memberinya kebebasan lebih untuk mengatur tempo, dan hasilnya terlihat: Fox memimpin tim ke 126 poin, tertinggi musim ini. Debut ini bukan kebetulan; ia sudah menjalani rehab intensif, fokus pada penguatan hamstring agar bisa mempertahankan gaya bermain eksplosifnya. Bagi Spurs yang sedang membangun identitas baru, Fox adalah katalisator yang dibutuhkan.
Peran Penting Wembanyama dalam Kemenangan Tim: De’Aaron Fox Tampil Gemilang Saat Kalahkan Pelicans
Victor Wembanyama, rookie sensasi yang kini memasuki tahun ketiganya, menjadi pilar kedua dalam kemenangan ini, melengkapi gemilangnya Fox. Dengan 18 poin dan 18 rebound—termasuk 10 ofensif—Wemby mendominasi paint, memberi Spurs keunggulan kedua chance yang krusial. Ia memblok tiga tembakan Pelicans di kuarter pertama, membatasi lawan ke hanya 22 poin di babak pembuka, rekor terendah musim bagi Spurs lawan. Duet Fox-Wembanyama terlihat sinkron: Fox sering menarik pertahanan keluar, membuka ruang untuk Wembanyama mendominasi di post.
Wembanyama tak hanya statistik; ia menunjukkan kecerdasan permainan yang matang. Di kuarter ketiga, saat Pelicans bangkit dengan run 15-4, Wemby mencetak enam poin berturut-turut, termasuk alley-oop dari Fox yang membuat skor kembali aman. Ini adalah bukti adaptasi cepat Spurs pasca-trade Fox; tim yang sempat kesulitan di awal musim kini punya keseimbangan antara kecepatan luar dan kekuatan dalam. Pemain pendukung seperti Keldon Johnson (22 poin) dan Tre Jones (12 assist) juga ikut andil, tapi jelas duet bintang ini yang menentukan. Kemenangan ini jadi pengingat bagi Spurs: dengan Fox sehat, mereka bisa bersaing dengan tim top Barat seperti Thunder atau Nuggets.
Tantangan Pelicans dan Upaya Trey Murphy III
Pelicans tak menyerah meski datang shorthanded, tapi absennya Zion Williamson (hamstring kiri), Jordan Poole (quad kiri), dan Yves Missi (sakit) meninggalkan lubang besar di rotasi. Tim asuhan Willie Green sempat unggul 10 poin di awal kuarter ketiga, tapi tak bisa mempertahankannya melawan energi Spurs. Trey Murphy III menjadi pahlawan malam itu untuk Pelicans, meledak dengan 41 poin dari 22 tembakan—tertinggi karirnya. Ia akurat 15-dari-22, termasuk lima three-pointer, salah satunya 31-footer di akhir kuarter ketiga yang membuat penonton Spurs terdiam.
Murphy didukung Jeremiah Fears (18 poin) dan Herb Jones (15 poin dengan pertahanan tangguh), tapi kurangnya kedalaman terasa. Pelicans punya 119 poin, tapi turnover 16 kali dan rebound kalah 48-42 jadi penyebab utama. Tanpa Zion, serangan interior lemah; mereka bergantung pada tembakan luar, yang Murphy pimpin dengan baik tapi tak konsisten dari rekan. Ini kekalahan ketiga beruntun bagi Pelicans, yang kini 3-6 dan kesulitan di Barat Selatan. Green akui pasca-laga bahwa cedera membuat tim rentan, tapi ia puji usaha pemain: “Kami bertarung, tapi butuh semua orang.” Ke depan, Pelicans harus pulihkan starter kunci sebelum tandang ke Phoenix pada 10 November.
Kesimpulan
Kemenangan Spurs atas Pelicans menandai kembalinya De’Aaron Fox yang gemilang, membawa angin segar bagi tim yang sedang naik daun. Dengan 24 poin di debut musim, Fox tak hanya cetak angka tapi juga bangun momentum bersama Wembanyama, sementara Pelicans belajar dari kekalahan shorthanded. Malam itu jadi cerita basket klasik: talenta individu bertemu ketahanan tim. Bagi Spurs, ini langkah maju menuju identitas playoff; bagi Pelicans, pengingat untuk pulih cepat. Musim NBA 2025-2026 masih panjang, tapi performa Fox mengisyaratkan babak menarik di depan. Penggemar bisa yakin: kecepatan seperti milik Fox selalu jadi penentu di liga yang tak pernah tidur.