donovan-mitchell-mengharapkan-lonzo-ball-bisa-gendong-tim

Donovan Mitchell Mengharapkan Lonzo Ball Bisa Gendong Tim

Donovan Mitchell Mengharapkan Lonzo Ball Bisa Gendong Tim. Donovan Mitchell, bintang Cleveland Cavaliers, baru saja buka suara soal kedatangan Lonzo Ball ke timnya musim panas 2025. Dalam wawancara eksklusif awal Oktober, Mitchell bilang tegas: “Saya harap Lonzo bisa gendong tim dari bench—ia punya visi dan leadership yang kami butuh.” Ini datang pasca-trade kontroversial dari Chicago Bulls, di mana Cavs kirim Isaac Okoro untuk dapat Ball, yang absen hampir dua musim karena cedera lutut. Ball, usia 27, langsung turning heads di training camp dengan passing akurat dan steal elite, meski masih rehab. Bagi Mitchell, yang musim lalu cetak 26,6 poin tapi Cavs tersingkir di semifinal Barat, Ball adalah kunci depth—bukan cuma guard, tapi playmaker yang bisa ubah pace tim. Di tengah rebuild East yang kompetitif, harapan ini jadi suntikan semangat. Apa yang bikin Mitchell yakin Ball bisa “gendong”? Mari kita uraikan, dari trade hingga potensi dampaknya. BERITA BASKET

Latar Belakang Trade: Ball Datang dengan Beban Cedera tapi Potensi Besar: Donovan Mitchell Mengharapkan Lonzo Ball Bisa Gendong Tim

Trade Lonzo Ball ke Cavs Juni 2025 adalah taruhan tinggi. Dari Bulls, Ball tukar posisi dengan Okoro—tim Chicago dapat atletisitas Okoro untuk lindungi DeMar DeRozan, sementara Cavs incar playmaking Ball yang absen sejak Januari 2023 karena robekan meniscus lutut kiri. Sebelum cedera, Ball impresif: di 35 laga 2021-22, ia rata-rata 13 poin, 5,4 rebound, 5,1 assist dengan 42 persen dari 3 poin—elite defense dengan 1,4 steal. Mitchell, yang kenal Ball dari All-Star Game 2021, bilang: “Lonzo bukan rookie; ia sudah bukti diri di Lakers dan Bulls.” Di Chicago, Ball bantu bangun chemistry dengan Zach LaVine, tapi cedera hantam karirnya—operasi dua kali dan rehab panjang. Cavs lihat ini peluang: dengan Mitchell dan Darius Garland di backcourt, Ball bisa istirahat di bench sebagai sixth man, hemat stamina untuk playoff. Pelatih Brian Keefe sudah integrasikan: Ball ikut scrimmage non-contact, fokus passing untuk suplai Mitchell di transition.

Dampak Ball di Bench: Visi Passing yang Ubah Dinamika Cavs: Donovan Mitchell Mengharapkan Lonzo Ball Bisa Gendong Tim

Mitchell harap Ball gendong dari bench karena skillnya yang langka: visi passing ala point guard di tubuh 6 kaki 6 inci. Di training camp, Ball turning heads dengan 8 assist dalam scrimmage 20 menit—ciptakan peluang untuk Jarrett Allen dan Evan Mobley di pick-and-roll. Musim lalu di Bulls, saat fit, Ball naikkan offense rating tim 8 poin per 100 possession dengannya di lapangan. Mitchell, yang preseason cetak 28 poin lawan Knicks, bilang: “Lonzo ubah pace kami—ia bisa dorong bola cepat dan stretch floor dengan 40 persen 3s.” Ini krusial untuk Cavs yang musim lalu struggle di second unit: bench cetak cuma 32 poin per game, terburuk di East. Ball, dengan career 5,5 assist, bisa isi kekosongan itu—mirip Derrick Rose di Bulls dulu, tapi dengan defense lebih baik (1,3 blocks musim 2021-22). Di preseason lawan Bulls, Ball main 18 menit, catat 6 assist dan 2 steal—bukti ia siap gendong tanpa overload. Mitchell tambah: “Ia leader; bisa mentor rookie seperti Jaylen Watson.”

Harapan Mitchell: Ball Jadi Kunci Playoff dan Rebuild Cavs

Donovan Mitchell tak main-main soal harapan; ia lihat Ball sebagai puzzle hilang untuk Cavs capai final Barat. Musim lalu, Cavs kalah dari Celtics di semifinal karena bench lemah—Mitchell main 37 menit per game, turnover 3,2. Dengan Ball, Mitchell bisa hemat energi: “Saya bisa fokus scoring kalau Lonzo handle ball di bench.” Ini strategi rebuild: Wizards finis 15-67 tahun lalu, tapi dengan Ball, Garland, dan Mitchell, backcourt tiga-head monster. Mitchell prediksi: “Ball main 25 menit, 12 poin, 6 assist—cukup untuk top-4 seed.” Cedera Ball jadi PR: lututnya butuh monitoring, tapi rehabnya sukses—ia sudah ikut full practice tanpa batas. Di usia 27, Ball punya jendela: kontrak 131 juta tiga tahun, potensi All-Star kalau fit. Mitchell, yang extension 35 juta per tahun, bilang: “Kami bangun dynasty; Lonzo bagian besar.” Ini juga motivasi pribadi—Mitchell haus ring kedua setelah 2018 di Jazz.

Kesimpulan

Harapan Donovan Mitchell bahwa Lonzo Ball bisa gendong tim Cavs adalah visi realistis yang lahir dari trade cerdas dan potensi Ball yang terbukti. Dari latar cedera hingga dampak passing-nya di bench, Ball bukan tambahan biasa—ia kunci depth yang Cavs butuh untuk playoff. Mitchell, dengan leadership-nya, lihat ini langkah ke rebuild sukses; kalau Ball fit, East bakal panas. Suporter Wizards, pegang asa—Ball siap gendong, dan Mitchell siap terbang. Musim 2025-26 baru mulai; ini bisa jadi cerita epik.

 

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *