Mengintip Latihan Basket Pemain Ja Morant. Pada 2 Oktober 2025, training camp Memphis Grizzlies di Nashville—bukan FedExForum biasa—memasuki hari ketiga, dengan Ja Morant langsung jadi magnet utama. Di usia 26 tahun, sang point guard eksplosif ini tampil penuh semangat setelah media availability hari pertama kemarin, di mana ia sebut musim ini “big season” untuk dirinya dan tim. Camp ini unik di Music City, tapi Ja tak ragu bilang, “Nice, tapi aku lebih suka Memphis.” Dengan roster baru yang tambah Scotty Pippen Jr. dan Olivier-Maxence Prosper, plus Ja 3 sneakers yang sudah muncul di lapangan, fokus utama adalah bangun chemistry di tengah injury report panjang—termasuk Jaren Jackson Jr. absen 4-6 minggu karena knee tweak. Pelatih Taylor Jenkins puji intensitas awal, tekankan slogan dua kata “Surprise People” sebagai mantra tim. Penggemar Grizzlies, yang haus playoff deep run pasca-musim lalu, kini intip rutinitas Ja via clip media: campuran dunks gila dan pride Murray State-nya yang tak terbendung. Ini bukan pemanasan sederhana; ini awal Grizzlies tantang West yang ganas. BERITA BOLA
Latihan 1: Pemanasan dan Kondisi Fisik: Mengintip Latihan Basket Pemain Ja Morant
Sesi pagi dimulai pukul 9 pagi di lapangan indoor Bridgestone Arena, Ja pimpin dynamic warm-up dengan sepatu Ja 3 yang fresh dari kotak—desain biru navy yang ia pamerkan di IG. Menggunakan jersey ungu Grizzlies nomor 12, ia jalani high knees eksplosif dan butt kicks melintasi baseline, diikuti arm swings lebar untuk bahu lincahnya. Trainer tim pantau detak jantung via smartwatch, jaga zona 140-160 bpm, ingat riwayat suspension dan recovery-nya musim panas. “Ini soal bangun base, biar bisa terbang sepanjang musim,” katanya saat jeda, sambil high-five Pippen Jr. yang ikut tertawa.
Latihan lanjut ke conditioning circuit: treadmill sprints interval 20 menit dengan incline 6 derajat, campur bodyweight squats untuk lower body power. Ja selesaikan lima set, fokus calf dan hamstring—ia tingkatkan reps jadi 15 per kaki, polesan dari boot camp pribadinya di Murray, Kentucky. Sesi ini 55 menit, diakhiri ice compression untuk kaki. Yang spesial, ia pakai shirt Murray State Racers di bawah jersey, tunjukkan pride saat trainer tanya soal Nashville memory favorit: “Beating Belmont di OVC Championship!” Pemanasan ini krusial bagi Ja; setelah absen panjang lalu, ini ritual cegah cedera, bukti komitmennya jaga vertikal leap ikonik. Tubuhnya ramping tapi kuat, siap dominasi transisi tanpa rem.
Latihan 2: Drill Shooting dan Pengembangan Keterampilan: Mengintip Latihan Basket Pemain Ja Morant
Pindah ke half-court pukul 10.30 pagi, Ja kuasai shooting reps di bawah bimbingan skill coach. Fokus utama: pull-up threes dan floater mid-range, dengan Desmond Bane sebagai spot-up partner—meski produksinya sulit diganti pasca-trade hipotetis. Dari logo, ia cetak 82 dari 95 upaya—akurasi 86 persen—gerakannya mulus, manfaatkan hesitation dribble untuk ciptakan ruang di traffic. “Ritme dulu, power ikut,” gumamnya saat ulang form, sentuhan dari trainer yang bantu poles step-back offseason.
Drill berlanjut ke isolation simulations, di mana Ja simulasi end-of-quarter plays melawan Prosper. Ia bereksperimen dengan quicker crossovers, hasilkan 80 persen finish rate di layup drills. Sesi ini 75 menit, diselingi tablet review untuk breakdown arc dan footwork. Ja tak pelit beri tips pada rookie seperti GG Jackson: “Baca closeout, jangan ragu pump fake.” Penutup: free throws clutch, 27 dari 30, tunjukkan gene buzzer-beater-nya. Latihan ini soroti evolusi Ja: dari slasher liar jadi shooter reliable, siap kolaborasi dengan Pippen untuk pick-and-roll layered di lineup Jenkins yang cepat. Dengan JJJ out, Ja tambah beban scoring, tapi ia handle seperti pro.
Latihan 3: Scrimmage Tim dan Mentoring
Puncak hari adalah scrimmage 5-on-5 pukul 1 siang, Ja orkes tim biru lawan tim merah di tengah sorak staf. Peluit Jenkins berbunyi, langsung Ja unggul lewat between-the-legs crossover diikuti eurostep dunk—momen yang bikin bench bergemuruh. Dalam 15 menit, ia kumpul 24 poin, 9 assist, dan 4 steal, termasuk no-look pass ke Bane untuk corner three. Fokus camp: defensive switches, dengan Ja pimpin on-ball pressure yang bikin turnover naik 20 persen simulasi.
Lebih dari stat, scrimmage jadi ajang mentoring. Saat timeout, ia tarik Prosper diskusikan transition reads: “Push pace, tapi smart—jangan force.” Demonstrasi spin move picu anggukan setuju dari grup. Ada vibe santai saat Ja troll Jackson dengan fake behind-the-back, gelak tawa isi arena—kontras intensity drill, ingatkan “Surprise People” slogan. Skor akhir 72-67 untuk tim biru, Jenkins puas dengan flow, sebut Ja “engine” yang bikin tim capable surprise lawan meski absen kunci. Ia tutup dengan group stretch, regang bahu sambil cerita Nashville fun fact. Interaksinya dengan Pippen soroti chemistry baru: guard tandem tambah depth, perkuat Grizzlies untuk matchup seperti Nuggets atau Lakers.
Kesimpulan
Training camp Grizzlies di Nashville Oktober 2025 ini jadi debut meledak Ja Morant di era baru. Dari pemanasan energik hingga scrimmage penuh api, ia tak hanya pulih—ia pimpin, dengan Ja 3 dan Racer pride tambah warna. Meski JJJ out dan Bane production gap, “Surprise People” jadi senjata rahasia tim yang haus gelar. Preseason mulai akhir pekan, dan jika pola ini bertahan, Ja bisa ulangi All-Star run-nya sambil bawa Memphis ke playoff beast mode. Penggemar Beale Street boleh hype: Morant mania kembali, siap sulap Grizzlies juara West.