Cade Cunningham Diprediksi Tinggalkan Piston Karena Nike. Cade Cunningham, bintang pendatang baru Detroit Pistons, kini jadi sorotan bukan hanya karena performa lapangannya, tapi juga keputusan karier besar yang baru saja diumumkan. Pada 17 November 2025, agennya mengonfirmasi kesepakatan enam tahun untuk perpanjangan dukungan dengan sponsor utama Nike, lengkap dengan sepatu khas yang debut musim 2026-27. Ini langkah yang bikin spekulasi liar: apakah kesepakatan ini jadi katalisator agar Cunningham tetap bertahan di Pistons, atau justru sinyal ia siap loncat ke tim papan atas? Dengan rata-rata 27,5 poin, 9,9 assist, dan 5,4 rebound per laga, ia pimpin Pistons ke start 11-2 terbaik di Timur. Tapi di balik euforia, ada prediksi dari kalangan analis bahwa ikatan ini bisa dorong ia tinggalkan Detroit jika tim tak segera berikan konten juara. INFO CASINO
Performa Cunningham yang Melejit: Cade Cunningham Diprediksi Tinggalkan Piston Karena Nike
Cunningham tak lagi rookie yang cedera-prone; musim 2025-26 jadi puncaknya sejauh ini. Sebelum absen dua laga karena contusion pinggul, ia catat triple-double gila: 46 poin, 12 rebound, 11 assist dalam kemenangan overtime lawan Wizards. Ini lanjutan dari All-Star dan All-NBA Third Team tahun lalu, di mana ia rata-rata 26,1 poin. Pistons, yang dulu hantam 28 kekalahan beruntun, kini tim paling panas di liga berkat visi passing dan scoring Cunningham. Ia kuasai pick-and-roll seperti veteran, tambah efisiensi 43,6 persen tembakan lapangan. Analis bilang, performa ini bikin nilai pasarnya melonjak—dan kesepakatan Nike jadi bukti ia sudah level superstar, gabung barisan elit seperti LeBron James dan Kevin Durant.
Kesepakatan dengan Nike: Peluang atau Beban?: Cade Cunningham Diprediksi Tinggalkan Piston Karena Nike
Kesepakatan enam tahun ini bukan re-sign biasa; Cunningham dapat sepatu khas, yang debut paruh kedua 2026-27, plus logo pribadi berbentuk bintang dari inisialnya. Ia jadi atlet keenam aktif dengan hak istimewa itu, tunjukkan kepercayaan sponsor pada potensinya. Dalam wawancara dengan Durant di podcast Boardroom, Cunningham cerita bagaimana obrolan itu solidkan deal—dari dap tangan sampai visi jangka panjang. Tapi di balik manfaat finansial besar, ada sisi gelap: sponsor seperti ini sering dorong pemain ke pasar besar untuk maksimalkan eksposur. Pistons, meski start kuat, masih rebuild dengan roster muda seperti Jalen Duren dan Jaden Ivey. Jika tak tambah veteran, Cunningham bisa frustrasi, dan ikatan Nike jadi alasan halus untuk trade ke tim kompetitif seperti Knicks atau Lakers.
Spekulasi Tinggalkan Pistons
Prediksi mulai ramai sejak pengumuman. Beberapa analis sebut kesepakatan ini “kontrak jembatan”—ikat Cunningham hingga 2031, tapi dengan klausul out jika Pistons tak capai playoff konsisten. Di Detroit, ia sudah revitalisasi franchise, tapi sejarah bilang bintang muda sering pindah saat sponsor tekan eksposur nasional. Contohnya, Ja Morant di Grizzlies hadapi isu serupa meski deal mirip. Cunningham sendiri diam soal masa depan, fokus pemulihan cedera. Tapi agennya di Excel Sports Management pilih timing pengumuman pasca-start panas Pistons, seolah sinyal komitmen—atau justru tes air untuk tawaran trade. Di usia 24, ia punya hak rookie extension tahun depan, dan Nike bisa pengaruh preferensi tim dengan fasilitas top.
Kesimpulan
Kesepakatan Cade Cunningham dengan Nike bukan akhir cerita, tapi awal babak baru yang penuh tanda tanya. Dari sepatu khas hingga status superstar, ini hadiah atas kerja kerasnya angkat Pistons dari lubang hitam. Tapi prediksi ia tinggalkan Detroit bukan isapan jempol—jika tim tak bangun skuad juara cepat, ikatan sponsor bisa jadi pemicu pindah ke panggung lebih besar. Bagi fans Pistons, start 11-2 ini harapan nyata; bagi Cunningham, ini ujian loyalitas. Yang pasti, bola ada di tangan manajemen: berikan dukungan, atau lihat bintangnya terbang. Musim ini masih panjang, dan cerita Cunningham baru mulai panas.